FAKTA CARA CEPAT HAMIL Mitos Kehamilan Tanda Awal Usia Kehamilan. Meski menjadi takdir bagi setiap wanita, nyatanya tak semua wanita tahu info kedokteran tentang kehamilan. Lagipula karena merasa lebih nyaman berbicara dengan orang-orang dekat atau keluarga saja, banyak wanita yang hanya mendengar soal fakta medis cara cepat hamil mitos kehamilan. Lihat juga Mitos Pantangan Saat Hamil Larangan Medis dan Tips Cara Cepat Hamil Alami.
Tentu saja itu semua tidak benar. Namun agar bisa diklarifikasi, simak tujuh mitos seputar kehamilan fakta cara cepat hamil, seperti halnya dilansir Women's Health, berikut ini.
1. Jadwal haid yang tak tentu tidak
berdampak pada peluang kehamilan
Ini hanyalah mitos, nyatanya jadwal menstruasi yang tak dapat diprediksi benar-benar dapat mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk seorang wanita agar bisa mengandung.
"Jika Anda hanya beberapa kali haid dalam setahun, secara otomatis peluang kehamilan Anda juga berkurang," tegas Lubna Pal, MS, FACOG, associate professor obstetrei, ginekologi dan ilmu reproduksi dari Yale School of Medicine.
Dan bila siklus haid Anda cenderung bervariasi dari satu bulan ke bulan berikutnya, tentu lebih sulit lagi untuk menentukan kapan tepatnya Anda berovulasi.
2. Makin sering seks, makin tinggi peluang hamilnya
Ada separuh wanita yang percaya bahwa bercinta beberapa kali dalam sehari dapat meningkatkan peluang kehamilan. Ingatlah bahwa ini hanya mitos, meskipun mungkin saja bisa benar-benar terjadi.
"Berbeda dengan wanita yang hanya melepas satu sel telur di tiap siklusnya, sekali ejakulasi pria bisa menyemburkan jutaan sperma, kendati hanya satu yang bisa membuahi,"
Lagipula tiap kali ejakulasi, volume sperma yang disemburkan ke dalam tubuh wanita makin lama juga makin menurun. Dan bercinta lebih dari sekali tidaklah meningkatkan peluang satu sperma untuk bisa membuahi sel telur.
3. Infeksi seksual di masa muda takkan pengaruhi kesuburan
Gawatnya, lebih dari seperempat wanita tak tahu dampak STD atau penyakit menular seksual terhadap kesuburan mereka. "Padahal banyak infeksi seperti chlamydia, gonorrhea dan penyakit peradangan panggul yang berujung pada kerusakan tuba falopi (tempat bertemunya sperma dan sel telur)," tutur Pal.
Dan ketika tuba falopi Anda tertutup, maka peluang bertemunya sperma dengan sel telur juga akan menurun drastis. Kalaupun bisa bertemu, peluang terjadinya kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim) justru akan meningkat karena kerusakan tuba falopi tersebut.
4. Usia berdampak besar terhadap kesuburan
Memang hal ini belum tentu benar mengingat banyak wanita yang hamil dan melahirkan di atas usia 30-an. Tapi perlu diketahui untuk bisa mengandung di usia setua itu juga tak mudah. Menurut Pal, wanita mulai mengalami perubahan kemampuan untuk mengandung adalah pada kisaran usia 36-37 tahun.
"Waktu yang dibutuhkan untuk mengandung lebih lama, Anda berpeluang besar untuk keguguran dan berpotensi punya anak dengan gangguan genetik seperti Down syndrome," ungkap Pal.
Namun Pal juga menegaskan cepat tidaknya seorang wanita bisa hamil itu bergantung pada banyak faktor, artinya kondisi antara satu wanita dengan lainnya sama sekali berbeda.
5. Posisi seks tertentu menambah peluang kehamilan
Lebih dari sepertiga wanita berpikir posisi bercinta tertentu jauh lebih aktif memicu kehamilan ketimbang posisi lainnya. Tapi pemahaman seperti ini tidak benar.
"Hanya saja tak ada salahnya mempercayainya. Toh ini tidak akan memberikan dampak negatif terhadap peluang kehamilan Anda," kata Pal.
6. Bercinta setelah atau saat ovulasi terjadi
Hanya 10 persen partisipan wanita yang mengetahui bahwa agar seorang wanita bisa hamil, seks seharusnya dilakukan oleh pasangan sebelum terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur).
"Jika Anda menggunakan alat tes ovulasi mandiri, yang akan memberitahu Anda kapan terjadinya peningkatan hormon tepat sebelum ovulasi, maka itu artinya ovulasi Anda bisa saja terjadi dalam kurun 24-48 jam ke depan," terang Pal.
Ketika alat ini sudah memperlihatkan indikasi peningkatan hormon, Anda bisa segera melakukan hubungan intim dengan suami karena sperma dapat tinggal di dalam tubuh wanita dan membuahi sel telur dalam kurun 3-5 hari pasca bercinta. Jadi jangan tunggu sampai ovulasi selesai baru bercinta.
7. Dokter kandungan aktif memberitahukan masalah kesuburan Anda
Menurut sebuah studi, hanya 50 persen wanita yang dilaporkan mau mendiskusikan kesehatan reproduksinya dengan sang dokter kandungan.
Angka ini terbilang cukup besar mengingat biasanya ketika seorang wanita memeriksakan kandungan maka dokter hanya akan membicarakan hal apa saja yang mereka temukan hari itu.
Mereka takkan bicara soal peluang kehamilan Anda atau faktor apa saja yang dapat membantu dan menurunkan peluang kehamilan Anda, kecuali bila Anda menanyakannya. Maka dari itu, Pal menyarankan agar Anda mendiskusikannya dengan dokter dan pastikan ia mencatatnya.
Demikian info medis terbaru Fakta Cara Cepat Hamil Mitos Tanda Awal Usia Kehamilan.
Review Artikel: 100% based on 999 ratings. 999 user satisfaction.
No comments:
Post a Comment