ISI PUISI SUSNO DUADJI BULAN BINTANG VIA BBM Proses Hukum Susno Duaji. Dari balik jeruji besi LP Cibinong Susno Duadji menulis sebuah puisi. Puisi tersebut mengungkapkan tentang proses hukum yang dialami oleh mantan kabareskrim ini. Lihat isi twitter Hatta Rajasa dibajak hacker tentang Lapindo dan video balapan MotoGP Spanyol 2013 Marquez vs Lorenzo.
Puisi tersebut diterima detikcom dari kuasa hukum Susno, Fredrich Yunadi, Minggu (5/5/2013) malam. Fredrich mengaku menerima langsung dari Susno Duadji melalui Blackberry Messenger (BBM).
"Silakan kalau mau dikutip," ujar Fredrich saat dikonfirmasi.
Fredrich mengaku tidak tahu bagaimana bisa Susno memegang Blackberry didalam penjara. Fredrich juga mengaku hingga saat ini belum bertemu dengan kliennya.
"Kan dia diisolir. Mungkin Rabu kesana," jelasnya,
Berikut puisi lengkap Susno yang berjudul 'Bulan Bintang':
Hitungan tarikh memang relatif pendek aku berada di keluarga yang sangat ku cintai ini,
Memang aku baru datang tapi aku bukan pendatang baru, jiwaku sudah terpatri pada BULAN dan BINTANG sejak dahulu kala,,,
sejak aku belum kenal politik,
Ayah dan keluarga ku penganut panatik ideologi BULAN BINTANG, beliau Masyumi sejati,
Tegakan hukum, tegakan kebenaran dan keadilan adalah garis perjuangan partai ku. Karena itulah pokok persoalan yang menyebabkan negeri ini terpuruk dan sulit untuk bangkit,
Bulan Bintang sangat mencintai negeri ini,
Bulan bintang akan sangat marah dan sedih,,,,,, sedih ,
Manakala hukum dipelintir, manakala hukum ditafsirkan demi kepentingan kaum pemegang kekuasaan dan penegak hukum itu sendiri,
Betapa mudah menghukum dan menghancurkan karir seseorang dinegeri yang katanya "berazas" kan hukum ini, mudah ,,,,dan gampang sekali,
Jauh lembih gampang dari pada menghukum pencuri sendal jepit, bahkan lebih mudah dari menghukum pencuri jemuran celana dalam,
Caranya ,,,
Cukup dengan "kekuasaan " dan ,,
"arogansi"
Manakala kedua kesaktian itu sudah bertemu, tamat riwayatnya karir dan kemerdekaan seseorang,
Mudah sekali, bukan ?
Sebagai kader BULAN BINTANG sejati,
Aku tak takut hal itu,
Aku rela dibui,
Bahkan aku rela mati
demi tegaknya hukum, kebenaran dan keadilan sejati,
Aku di bui, bukan aku menyerah.
Bukankah kita sebagai manusia adalah halifah di muka bumi ?
Bukankah Allah Swt sangat benci akan ketidakadilan,
Allah SWT membenci kezoliman.
Ya Allah ,,,
mereka merampas kemerdekaanku dengan dalih "menegakan" hukum,
Ya Allah.,,,
mereka sangat kuat,,,,
Tapi ,,, tapi aku sangat percaya bahwa ALLAH SWT Maha Kuat,,
Ya ALLAH tunjukan kepada mereka yg zolim bahwa ENGKAU Maha Kuat,
Aamiin YA Rabb.
Hanya kepada MU sebaik-baiknya aku meminta pertolongan.
Jakarta,
Hari pertama aku dipenjarakan.
Review Artikel: 100% based on 999 ratings. 999 user satisfaction.
No comments:
Post a Comment