Maka saat dua tim teratas dari masing-masing kompetisi kedua negara ini bertemu di semifinal Liga Champions 2012/2013, tak ada yang menggelengkan kepala tanda keheranan.
Semifinal hari pertama akan mempertemukan dua tim yang jadi pemuncak liga saat ini. Bayern Munich telah memastikan diri jadi juara setelah mengalahkan Eintracht Frankfurt pada 6 April lalu dan Barcelona sedang bertengger di puncak klasemen Liga Spanyol. Barca memiliki tabungan 13 poin dari pesaing terdekat mereka, Real Madrid, sehingga konsentrasi untuk partai ini tak terganggu.
Selain dengan memuncaki klasemen masing-masing liga, Bayern dan Barca sebenarnya memiliki beberapa kemiripan.
Pertama adalah dalam hal dominasi. Seperti halnya Barcelona, Bayern pun memiliki rekor domestik mengagumkan yang menandakan dominiasi tim asuhan Jupp Heynckes ini atas tim Jerman lainnya. Setelah menjalani 30 laga, Bayern kini telah mengumpulkan 81 poin, hanya mengalami satu kekalahan, sukses mencetak 81 gol, dan hanya kebobolan 14 gol!
Uniknya, terakhir kalinya ada tim di Eropa yang tampil begitu dominan di liga domestik adalah Barcelona. Pada musim 2009/2010, di bawah instruksi Pep Guardiola mereka juga hanya mencatat satu kali kekalahan, sukses menyarangkan 98 gol dan hanya kemasukan 24 gol.
Namun, bukan berarti Barca saat ini, yang dilatih oleh Tito Vilanova, mudah untuk diremehkan. Sepanjang musim 2012/2013 ini, Blaugrana hanya dua kali pernah menderita kekalahan, yaitu di tangan Real Sociedad dan Real Madrid.
Bahkan, dalam urusan mencetak gol Barca musim ini jelas lebih unggul. Dengan masih menyisakan 6 pertandingan di La Liga, total 99 gol telah disarangkan oleh Lionel Messi dkk, atau rata-rata mencetak 3.09 gol di tiap pertandingan. Jika produktivitas ini dipertahankan, maka di akhir musim Barcelona pun bisa mengumpulkan lebih dari 110 gol!
Akan tetapi, Barcelona di bawah Vilanova lebih sering membiarkan lawan-lawannya membobol gawang Victor Valdes. Total 33 gol telah bersarang di musim ini di jaring-jaring gawang Valdes dalam kompetisi La Liga, lebih banyak dari 3 musim terakhir saat Guardiola masih menduduki kursi kepelatihan.
Tapi tentu jumlah kebobolan ini datang dengan catatan tersendiri, yaitu Tito yang tak memiliki apa yang Guardiola punyai di dua musim lalu: Puyol yang lebih muda 2 tahun dan Pique yang tampil dominan. Bahkan, beberapa kali Tito harus menjadikan Mascherano sebagai center back tambahan disaat Puyol absen karena cedera.
Kembali ke persoalan kemiripan, faktor kedua yang menjadikan kedua tim ini bak cerminan satu sama lain adalah perihal gaya bermain. Ya, meski mengandalkan dua formasi berbeda -- Bayern dengan 4-2-3-1 dan Barcelona 4-3-3 -- keduanya memang fasih menguasai permainan dengan ball-possession, umpan-umpan pendek, dan pressing dari lini depan. Keduanya pun jadi tim dengan persentase penguasaan bola tertinggi di Liga Champions, yaitu Barcelona dengan 72.3% dan Bayern 57.5%.
Namun penguasaan bola ini digunakan dengan cara yang berbeda oleh kedua tim saat menyerbu pertahanan. Barca menyebar area serang secara merata, yaitu 35% lewat kiri lapangan, 34% lewat area tengah, dan 31% berada di sayap kanan. Sementara itu, Bayern lebih mengandalkan lewat sayap lapangan (38% dari kanan dan kiri lapangan, 24% lewat area tengah).
Bayern memang memiliki penyerang sayap yang mumpuni dalam diri Arjen Robben, Frank Ribery, atau Toni Kroos. Daya gedor dari sisi lateral lapangan ini juga diperkuat dengan dua full back (David Alaba dan Philipp Lahm) yang acap kali naik untuk membantu serangan. Para pemain ini tentu akan memanfaatkan ruang kosong yang sering ditinggalkan oleh Dani Alves atau Jordi Alba yang juga sering bergerak untuk membantu serangan Barcelona.
Dari empat tim yang masih tersisa di semi final, Bayern juga jadi tim yang paling sering melancarkan serangan melalui umpan silang. Dalam tiap pertandingannya, rata-rata 29 crossing yang diciptakan oleh para pemain Bayern. Barcelona justru jadi tim yang paling jarang melakukang umpan silang, yaitu dengan rataan 18 crossing/game.
Sementara itu, tugas berat akan dipikul oleh duet doble-pivot lini tengah Bayern (Schweinsteiger dan Gustavo) yang harus menjaga pergerakan Xavi Hernandez. Memang, selain jadi pengatur ritme permainan Barca, Xavi sendiri jadi pemberi assist terbanyak bagi Barca di Liga Champions ini. Dalam 10 pertandingan, ia telah mengirimkan 4 umpan yang berhasil dijadikan gol.
Dengan rataan 3.2 key passes per-pertandingan, Xavi pun jadi pemain yang paling sering menciptakan peluang untuk rekan-rekan setimnya. Rataan key passses per-game Xavi ini juga tertinggi diantara pemain 4 tim yang masih tersisa di semifinal. Dengan Lionel Messi yang masih belum sembuh benar dari cedera (tidak bermain di tiga pertandingan terakhir Barcelona), tentu Tito akan berharap pada kemampuan Xavi untuk memberikan umpan pada David Villa.
Di kubu Bayern Munich, Jupp Heynckes telah mengistirahatkan Schweinsteiger, Philipp Lahm, Dante, dan Javi Martinez saat menghancurkan Hannover 6-1 di akhir pekan lalu. Schweini dan Lahm akan jadi dua pemain yang patut diperhatikan pergerakannya oleh Barca. Keduanya jadi pemberi assist terbanyak untuk Bayern di kompetisi Eropa. Lahm dengan torehan 4 assist, sementara Schweini 3 assist.
Hal lain yang menarik diamati dalam pertandingan ini adalah masalah lini serang Bayern dan lini pertahanan Barca. Dengan Mandzukic yang masih harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning, maka Heynckes pun tampaknya akan menurunkan Claudio Pizzaro sebagai ujung tombak. Bersama dengan Mueller, Pizzaro jadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions untuk Bayern (Muller 5, Pizzaro 4).
Keduanya akan jadi kunci untuk membongkar pertahanan Barca, terutama karena Tito tidak dapat menurunkan duet center back terbaiknya. Dengan Puyol dan Mascherano yang mengalami cedera, sementara Adriano masih terkena hukuman larangan bertanding, tampaknya Pique akan jadi palang pertahanan Barca dengan ditemani oleh Marc Bartra.
Di sini lah peran Mueller dan Pizzaro jadi penting, yaitu untuk mengekploitasi kurangnya jam terbang Bartra baik di kompetisi lokal maupun Eropa. Apalagi baik Pizzaro maupun Mueller fasih dalam melakukan pressing terhadap bek-bek lawan. Bukan tak mungkin, melalui satu serangan balik keduanya mampu menjebol gawang Valdes lewat celah duet Pique-Bartra. Menarik untuk ditunggu.
Prediksi Susunan Pemain Bayern vs Barca Starting Line-Up
Bayern Munich (4-2-3-1): Neuer; Alaba, Dante, Buyten, Lahm; Martinez, Schweinsteiger; Ribery, Muller, Robben; Gomez Barcelona (4-3-3): Valdes; Alves, Pique, Bartra, Alba; Iniesta, Busquets, Xavi; Pedro, David Villa, Sanchez.
Link Artikel: http://best-easy-seo.blogspot.com/2013/04/susunan-pemain-bayern-munchen-vs.html
Review Artikel: 100% based on 999 ratings. 999 user satisfaction.
Review Artikel: 100% based on 999 ratings. 999 user satisfaction.
No comments:
Post a Comment